3 LANGKAH PRAKTIS MEMULAI BISNIS ONLINE (LANJUTAN)


Wah, ga bisa tidur nih!


Keasyikan bangun aset hehe... Yes, seharian ini merapihkan page info tiap-tiap aset yang pernah saya buat beberapa waktu yang lalu. Aset yang saya maksud adalah Fanpage ya, bukan bangunan, bukan tanah, gedung bertingkat apalagi... bukaannn. 

Malam ini keingetan ada tulisan saya yang belum tuntas alias bersambung. Baiklah pada kesempatan malam ini atas izin Allah akan saya coba tuntaskan.



Saya jadi penasaran, siapa aja yang masih bangun nih? Ngacung dong!
(Lihat jam, waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB)


Beberapa hari yang lalu, kita sudah menyimak tahapan pertama dalam memulai bisnis online, masih inget kan? Yes, langkah pertama yang harus kita mulai adalah menentukan bidang bisnis online yang akan kita jalankan.

Ditahapan pertama ini, saya sarankan Anda untuk betul-betul dalam proses penentuannya. Mengapa agar tidak terlalu banyak berkelok-kelok menuju keberhasilan. Pepatah dari negeri tirai bambu, "Perjalanan 1000 langkah, dimulai dari langkah pertama yang benar".

Walaupun ada motivator atau inspirator yang mengatakan habiskan masa gagalmu selagi muda, ini bukan berarti Anda harus merencanakan kegagalan diawal dengan tidak sungguh-sungguh dalam menentukan bidang bisnis online yang akan Anda jalankan. Pesan habiskan masa gagal selagi muda harus dimaknai sebagai penyemangat untuk bangkit kembali saat Anda menemui jalan buntu dalam memulai bisnis.

sampai di sini jelas ya?!

Lanjut ke langkah kedua, Ciptakan sistem. Sistem di sini maksudnya adalah Anda membuat susunan alur kerja secara detail A to Z -nya, sehingga mudah  di duplikasi oleh tim Anda dalam pengerjaan nya, sekalipun Anda tidak ada di tempat usaha Anda. 

Pada langkah yang kedua ini apa yang harus Anda lakukan?
Kok kesannya gaya banget ya pake ciptakan sistem segala... Profitnya aja belum jutaan nih...

Saya mengutip pesan dari Tom MC Ifle, "Owner yang melakukan semuanya sendiri akan menghemat beberapa ratus ribu, tapi kehilangan kesempatan untuk mendapat MILIARAN RUPIAH".

Jlebb banget kan? makanya jangan semuanya dikerjain sendiri ya... capek!

Prinsipnya, kalo Anda sudah punya tim yang membantu Anda, buatlah susunan alur kerja yang detail A to Z nya beserta tupoksi masing-masing tim. Dan kalau Anda masih belum punya tim, langkah kedua ini bisa Anda aplikasikan dengan mendelegasikan pekerjaan-pekerjaan yang memang tidak perlu Anda sendiri yang harus mengerjakan, sehingga Anda bisa fokus menggarap calon prospek lain.

Dan terakhir, langkah ketiganya adalah, kembangkan bisnis Anda. 
Di tahapan ini katakanlah bisnis Anda sudah berjalan, kemudian kepikiran untuk mengembangkan sayap... Misalnya, yang tadinya kapasitas produksi per bulan 100 pcs, sedangkan permintaan 500 pcs per bulan. Berarti kurang 400 pcs, nah ini kan peluang, sepakat? Cek kas baru bisa nutup 200 pcs per bulan... Keinginan tinggi banget nambah kapasitas produksi supaya bisa nutup permintaan pasar. 

Nah, untuk mengembangkan bisnis Anda ini diperlukan sinergi dengan pihak lain.
Konsepnya sudah diatur dalam syariat Islam ya... Jangan sampai Anda terjebak dalam praktik riba saat ingin mengembangkan bisnis Anda. Tempuh jalan yang lebih menentramkan dan berkah, insya Allah. Anda bisa menempuh dengan cara Syirkah atau Mudhorobah. Apa arti dari kedua istilah tersebut? Cari tau sendiri ya... Bisa tanya sama Mang Google atau ga ada ruginya kalau Anda beli buku fiqih muamalah. :)

Nah, sederhananya seperti itu 3 langkah praktisnya. Sebagaimana yang saya sampaikan diawal, bahwa langkah praktis memulai bisnis online ini berbasis pada sumber daya yang melekat pada diri kita sendiri. Keahlian apa yang kita miliki, lalu keahlian itu kita kemas dan kita tawarkan kepada market, terjadi transaksi dan kita mendapat profit.

Sekian, semoga bermanfaat. Selamat mencoba!







3 Langkah Praktis Memulai Bisnis Online

"Internet adalah Salah Satu Cara untuk Mengatakan Selamat Tinggal Pada Kemiskinan"

Percaya atau tidak kalimat tersebut memang benar adanya. Anda bisa cari tahu sendiri, sudah berapa banyak orang khususnya di Indonesia yang hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya setelah memanfaatkan internet dengan bijak dan tepat. Berapa banyak orang yang telah bergeser paradigma berpikirnya dalam memandang dan menjalani sebuah karir. Mereka sudah tidak lagi bergantung pada keinginan untuk bekerja di sebuah perusahaan, namun mereka lebih memilih untuk bahagia, kaya dan mulia dari usaha online-nya, yang notabene lebih menjanjikan. 

Memang nggak mudah membangun karir bisnis online, tapi nggak rumit-rumit juga. 

Mengutip Twitnya Coach Dedy Dahlan (Passion Coach), Bisnis Online adalah pilihan bisnis modal kecil yang bisa dimulai saat ini juga, untuk siapapun.

Lalu muncul pertanyaan, bagaimana cara berbisnis online?

Sebelum memulai, pastikan niat Anda sudah lurus. Sehingga sepanjang proses yang akan ditempuh dengan cara yang baik dan hasil akhirnya pun menjadi baik.

Sederhananya, ada 3 langkah praktis memulai bisnis online. Langkah-langkah ini berbasis pada sumber daya yang ada pada diri kita masing-masing. Adapun langkah-langkah praktis tersebut, anatara lain:

Pertama, Tentukan Bidang Bisnis Online yang akan Anda jalankan.
Karena kita menggunakan pendekatan berbasis sumber daya yang ada pada diri kita, maka cara Anda menentukan bidang bisnis ini adalah dengan cara mendefinisikan keahlian apa yang paling Anda kuasai, lalu bisa Anda tawarkan untuk memenuhi kebutuhan market/permintaan pasar.
Misalnya, Anda ahli dalam membuat membuat desain kaos. Kira-kira ide apa yang bisa Anda lakukan sehingga bisa menjadi lahan bisnis online Anda? 

Iyes, Anda bisa membuat paket desain kaos premium katakanlah 1 paket terdiri dari 100 desain kaos premium. Kemudian Anda beri harga, misalnya 1 paket desain tersebut dibanderol dengan harga 100 ribu rupiah.

Anda bisa hitung sendiri, berapa income Anda kalau terjual 5 paket/hari? Lalu berapa kalo 30 hari? Gurihhhhnya....

Gimana cara jualnya? 

Banyak marketplace atau platform yang bisa membantu Anda dalam memasarkan produk karya Anda, jangan khawatir... Jalan saja dulu, nanti akan ketemu jalan-jalan lainya. :)

[Bersambung...]





1 HAL PENTING YANG HARUS ANDA TEMUKAN


"DUA HARI PALING PENTING DALAM HIDUP ANDA ADALAH HARI KETIKA ANDA DILAHIRKAN DAN HARI KETIKA ANDA MENGETAHUI ALASAN KENAPA ANDA DILAHIRKAN". (Mark Twain)


Beberapa minggu yang lalu saya membeli sebuah buku bergizi yang ditulis oleh salah satu Mentor saya, beliau adalah Coach Indra. Beliau dikenal sebagai Business Innovator. Kontribusinya dalam pembangunan sumber daya insani di negeri ini sudah tidak perlu ditanyakankan lagi, amat besar kontribusinya.

Judul buku yang beliau tulis adalah RISE above the CROWD, Panduan 5 Langkah Menangkan Persaingan dan Naik Kelas Paling Tinggi. 

Saya ingin mengajak pembaca untuk merenungkan kembali hal ini. Bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan keunikan masing-masing. Keunikan tersebut menjadikan kita menjadi istimewa dan berbeda dengan yang lainnya. Namun pada saat kita berada di dalam sebuah kerumunan, keunikan itu pun lenyap. Keistimewaan itu pun nampak samar bahkan tak terlihat, karena setiap orang yang berada di dalam kerumunan akan terlihat sama, sulit dibedakan dan tidak menarik untuk dibahas.

Mungkin beberapa hal ini adalah yang dirasakan oleh kita, merasa hidup ini hanya jalan ditempat, bahkan kita merasa hidup ini hanya berputar-putar tidak jelas hendak bergerak kemana. Sebagai karyawan mungkin Anda merasa kesempatan untuk mengembangkan karir tidak kunjung datang. Sebagai pengusaha bisa jadi Anda merasa sulit dalam menemukan peluang sehingga bisnis Anda  terus-terusan dalam kondisi statis.

Pada kesempatan ini, saya akan mengajak Anda untuk bersama-sama menemukan 1 hal penting dalam hidup kita agar bisa naik kelas paling tinggi. Sebagaimana yang ditulis oleh Mentor saya dalam buku RISE above the CROWD. Yaitu, DEFINISAKAN TUJUAN ANDA.

Anda bisa saksikan di sekeliling Anda, ada orang yang begitu bergairah menjalani hari-harinya. Namun Anda juga melihat ada orang yang  kurang bergairah. Atau Anda juga bisa melihat ke dalam diri Anda sendiri, termasuk yang manakah Anda?.

Friedrich Nietzsche pernah berkata, "Orang yang memiliki sesuatu yang diperjuangkan di dalam hidupnya, akan mampu memikul beban apapun juga". 

Ini memiliki arti, ketika Anda sudah menemukan TUJUAN untuk Naik Kelas Paling Tinggi, maka energi akan bertambah dan fokus akan menjadi lebih tajam, Anda akan memiliki tenaga ekstra untuk berjuang menuju puncak tertinggi.

Temukan dan definisikan TUJUAN Anda, lalu lihat dan rasakan kekuatan apa yang akan menghampiri Anda. 



Be an EXPERT in Your Own Life (1)


Jika seekor anak kura-kura diuji untuk kemampuan berlarinya maka Anda akan segera menilai anak kura-kura tersebut sebagai anak bodoh dan dungu di sepanjang hidupnya.

Tapi jika yang Anda uji adalah kemampuannya dalam menjelajah dan mengarungi samudera yg luas hingga ribuan mile jauhnya dan sanggup kembali ketempat asalnya untuk berkembang biak, maka Anda akan terkagum-kagum oleh kamampuannya dan tanpa sadar akan berujar " Sungguh Luar Biasa" dan "Sangat Jenius" !!!

Begitulah sistem pendidikan kita yang ada di dunia ini, yang justru menguji anak-anak dibidang yang menjadi kelemahan mereka dan bukan kelebihannya, sehingga sepertinya lebih banyak anak-anak dungu yang telah di Ciptakan Tuhan ketimbang anak-anak yang Jenius.

Albert Einstein
Jenius Dunia dibidang Fisika Quantum

Sumber: Homeschooling Cinta Anak

Ayolah, berjuang sedikit lagi, pasti berhasil!


Kemuliaan kita yang paling besar bukan karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita bangkit setiap kali kita jatuh.
Tidak peduli betapa baik Anda membuat perencanaan dan betapa baik Anda melaksanakan rencana, Anda mau tidak mau akan akan bertemu dengan kekecewaan, kesulitan dan kegagalan di sepanjang jalan menuju kemenangan ahir Anda.
Kesulitan merupakan sesuatu yang memungkinkan Anda mengembangkan bakat terpendam dan keberanian dalam diri Anda. Kesulitan adalah guru yang paling baik. Ia akan menguji Anda dan membuat Anda lebih kuat. Akan tetapi Anda harus tekun dan tidak menyerah.
Selama Anda tahu akan ada saat ketika Anda akan gagal, maka Anda akan tahu bahwa gagal hanya bagian dari proses. Anda cukup melangkah dan memperjuangkannya lagi, tidak peduli apapun. Ketika Anda berfikir situasi tidak akan pernah berubah, berjuanglah sedikit lagi, maka itulah saat ketika perubahan ahirnya datang.
“Tidak ada di dunia ini yang mampu mengalahkan ketekunan.Termasuk bakat; lihat betapa tidak ada yang lebih umum selain orang-orang gagal yang memiliki bakat. Termasuk otak yang cemerlang; orang cerdas bukan siapa-siapa dan hampir selalu ada di sekitar kita. Pun bukan taraf pendidikan; dunia ini penuh dengan orang-orang berpendidikan yang hidup tidak layak. Hanya ketekunan dan tekad yang memiliki kekuatan tak terbatas” — Calvin Coolidge, Presiden Ke 30 Amerika Serikat.
Ketika dulu waktu saya sekolah SMP, saya diberi tugas oleh guruku untuk memecahkan sebongkah batu dengan martil berukuran sedang. Kupukuli ratusan kali, batu itu hanya ‘rompal’ sedikit saja. Kupukuli terus dengan martil, tak juga mau pecah. Sampai akhirnya aku menyerah dan lapor sama guruku, bahwa aku menyerah…..
Lalu, dengan senyum yang khas, guruku mengambil martil itu dari tanganku, dan brak..brak..brak….
Hanya dengan beberapa pukulan saja, batu itu pecahlah sudah. Aku kira, hebat banget nih pak Guru ku…sakti !!
Lalu, dengan gaya khas seorang guru, dikembalikannya martil itu padaku sambil bilang gini:
“Nak, coba kalau kamu pukul beberapa kali lagi batu itu, pasti sudah kau pecahkan sendiri. Pukulanmu yang sebelumnya telah membuat Bapak dengan mudah memecahkan batu itu. Sayang, bagian suksesnya malah kau berikan ke Bapak, padahal dari tadi kamu yang telah susah payah”
Wusssss……bagai disiram air rasanya.
Hingga samapi hari ini aku akan selalu ingat, jika tujuanmu belum kau dapatkan, BERJUANGLAH SEDIKIT LAGI!!!
Ya, sedikit pukulan lagi saja!

Sumber: www.kampungwirausaha.com

Inspirasi Wirausaha: Rasulullah Menyuruh, “JUAL-lah!”, Bukan Bekerjalah Pada si Fulan


Ini mungkin terluput dari perhatian kita, bahwa Rasulullah lebih memerintahkan kita menjadi pedagang dari yang lainnya. Gak percaya? Simak aja kisah berikut:
Jadi pedagang itu mulia dan perintah Rasulullah. Pernah tau kan kisah seorang pemuda yang meminta-minta kepada rasulullah, lalu rasul menyuruhnya menjual pakaian hangat yang dimilikinya untuk dibelikan kapak?
Kata Rasulullah, “Saudara, terimalah uang ini. Lalu yang satu dirham kamu belikan makanan dan segera kamu berikan kepada keluargamu di rumah, sedangkan yang satu dirham lagi belikan sebuah kampak, dan bawalah ke sini segera.”
Lelaki itu segera menuruti perintah Rasulullah Saw dan menyerahkan sebuah kampak yang belum ada tangkainya kepada beliau. Kampak itu beliau terima lalu dibuatkan tangkai (gagang). Setelah tangkai terpasang, kampak itu beliau serahkan kepada lelaki  tadi seraya bersabda,
“Sekarang carilah kayu bakar dan JUAL-lah ke pasar! Dan ingat, jangan sekali-kali datang menghadapku sebelum lima belas hari!”
Coba kita perhatikan, mengapa Rasulullah menyuruh pemuda itu untuk mencari kayu lalu menjualnya? Bukankah secara logika akan lebih mudah bagi rasulullah untuk merekomendasikan saja anak muda ini ke salah seorang sahabatnya yang kebanyakan pengusaha kaya itu untuk bekerja pada mereka?
Mengapa Rasulullah tidak mengatakan, “Ini, pergilah ke si Anu, sampaikan surat ‘sakti’ ini padanya dan kamu akan diterima sebagai karyawannya.”
Ya, Rasulullah lebih suka menyuruh anak muda itu untuk jadi pedagang atau berwirausaha dibanding merekomendasikannya untuk bekerja pada orang lain.
Berjualan itu pekerjaan spiritual
Berjualan itu pekerjaan spiritual
Mari kita renungkan: JUALLAH!! Kata rasulullah…bukan LAMARLAH Pekerjaan ke si A…..
Jadi, banggalah dengan profesi wirausaha anda, meski sekarang belum besar dan hebat.
Karena Rasulullah lebih memerintahkan pemuda untuk jadi pedagang dibanding yang lain.
Semangaaattttt………….
=============================
Kisah lengkapnya seperti ini:
Dikisahkan oleh Anas bin Malik ra, pada suatu hari datanglah seorang lelaki dari kalangan Anshar menghadap baginda Nabi saw untuk meminta pekerjaan.
Maka baginda Nabi bertanya kepada-Nya,”Hai Fulan, apakah kamu memiliki sesuatu di rumah?”
Orang itu menjawab,”Betul ya Rasulullah, di rumah, saya memiliki sebuah hil (pakaian tebal).”
Kemudian dia berkata lagi, “Sebagiannya saya pakai dan sebagian lainnya saya jadikan sebagai alas tidur. Selain itu, saya juga memiliki sebuah bejana tempat air minum.”
Kemudian Rasulullah berkata, “Bawalah benda itu kepadaku.”
Kemudian lelaki itu mengambilnya dan diserahkan kepada Nabi Saw.
Beliau menerimanya, lalu melelang benda itu kepada sahabat-sahabat yang kebetulan hadir seraya bersabda,”Siapa yang mau membeli dua benda ini.
Seorang sahabat menyahut,”Saya membelinya dengan harga satu dirham.”
Beliau menawarkan lagi, “Siapa berani lebih tinggi?”
Beliau mengucapkan kalimat ini sampai dua tiga kali.
Baru setelah itu ada sahabat lain menyahut,”Ya Rasulullah, saya bersedia membelinya dengan harga dua dirham.”
Maka Rasulullah menghampiri sahabat tersebut, lalu kedua benda itu diserahkan kepadanya, dan uang pembayarannya pun beliau terima.
Selanjutnya beliau memberikan uang itu kepada lelaki tadi seraya bersabda,”Saudara, terimalah uang ini. Lalu yang satu dirham kamu belikan makanan dan segera kamu berikan kepada keluargamu di rumah, sedangkan yang satu dirham lagi belikan sebuah kampak, dan bawalah ke sini segera.”
Lelaki Anshar itu segera menuruti perintah Rasulullah Saw dan menyerahkan sebuah kampak yang belum ada tangkainya kepada beliau. Kampak itu beliau terima lalu dibuatkan tangkai (gagang). Setelah tangkai terpasang, kampak itu beliau serahkan kepada lelaki Anshar tadi seraya bersabda,
“Sekarang carilah kayu bakar dan juallah ke pasar! Dan ingat, jangan sekali-kali datang menghadapku sebelum lima belas hari!”
Kemudian pergilah lelaki Anshar itu untuk mencari kayu bakar. Selanjutnya kayu-kayu yang berhasil memperoleh uang sebanyak sepuluh dirham. Uang itu dibelikan pakaian, makanan, dan keperluan lainnya. Lalu dengan perasaan girang dia menghadap Nabi dan melaporkan apa yang telah diperolehnya sekarang. Maka beliau pun turut bersyukur seraya bersabda,
“Ini lebih balk bagimu daripada meminta-minta, itu akan mencoreng wajahmu kelak pada hari kiamat. Dan meminta-minta dibenarkan kecuali pada tiga golongan. Pertama, orang yang benar-¬benar miskin. Kedua, orang yang terlilit utang. Ketiga, orang yang dibebani tebusan besar.” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah).

Diadaptasi dari sebuah sumber: www.kampungwirausaha.com 

Panduan Wirausaha: Untuk yang Sedang Galau Dililit Hutang


Percakapan antara seorang Entrepreneur yg sedang galau dengan Gus Tanto Abdurrahman, semoga bisa menjadi bahan renungan kita semua…..

: Gus.. saya pusing… masalah saya begitu banyak… orang orang sudah tidak percaya lagi sama saya… hutang banyak… istri minta cerai anak sudah tidak lagi menghargai saya… saya malu gus…saya harus bagaimana… saya ingin lari saja.. menenangkan diri dimana sebaiknya..
Gus Tanto : he he he…. hal begini saya pernah alami, saya tau persis gimana rasanya… dulupun sempat terpikir utk lari… sampai akhirnya, Allah memberikan hidayah dan maunahnya….
Saya anggap semua peristiwa buruk yang menimpa saya adalah proses pembersihan dari dosa dosa saya… yaa banyaklah… dosa riba,dan masih banyak lagi dosa lain…
Awalnya saya coba ikhtiar lalu pasrah… hasilnya… ??? gak selesai juga..
akhirnya tak balik…. pasrah total… aktifitas yg “ngemis” bantuan kemanusia yg sering kita sebut ikhtiar salah kaprah itu tidak lagi saya lakukan…
Saya gak lagi… konsultasi sana sini, saya hanya mepet Ulama yg membimbing saya… mulut saya kunci utk mengeluh sama manusia, saya kumpulkan “keluhan-keluhan” itu tiap hari lalu setelah tahajut saya tumpahkan keluhan saya ke Allah…
Saya gak lagi, mikir strategi bisnis… saya gak lagi belajar mengelak dan lari bahkan mengakali tanggung-jawab saya dgn berbagai trik dan jurus atau apapun itu namanya… krn memang hutang WAJIB dibayar…
Saya gak lagi, mengandalkan tenaga saya utk mencari solusi kesana kesini yg juga saya sebut namanya ikhtiar… karena memang itupun hanya akan saya jadikan alasan utk menjawab sang penagih hutang…
Akhirnya…. saya pasrah… pasrah total…
Saya mepeeettt ke Allah… 5 waktu jamaah.. dhuha gak pernah putus…
Sholat malem selalu saya pake buat curhat ke Allah… saya bayakin deres Qur’an… ternyata ini yg sebenarnya disebut ikhtiar…
Setelah hal ini saya lakukan ISTIQOMAH… solusi datang…. jalan selalu muncul… peluang datang dengan sendirinya…
Dan tidak perlu extra capek utk mengeksekusi akan berbuah hasil yg secara nalar jika kerja dengan fisik dan otak dalam waktu sesingkat itu tdk mungkin dapat hasil yg sebesar itu…
Akhirnya… ikhtiar saya ke langit… bukan lagi mengandalkan otak dan logika… karena memang rizky itu hal ghaib… tdk akan pernah bisa di raba dengan yg serba indra… hanya dengan kejernihan dan ketenangan hati saja…
AKHIRNYA aktifitas fisik kerja yg saya lakukan saya niatkan bukan lagi untuk hasil, tapi dalam rangka mensyukuri nikmat sdh diberi anggota badan yg lengkap, dan saya niatkan “SETOR” keringat ke Allah…
terserah Allah setoran keringat saya mau “dihargai” dgn bentuk rizky seperti apa…
KUNCINYA…
Jangan pernah ngelawan takdir Allah…
Kondisi apapun saat ini yakinkan bahwa itu adalah kondisi terbaik buat kita menurut Allah…
Gak ada kata TAPI dalam menjalankan takdir Allah… mau enak ayooo… mau menderita ayooo…. mau banyak masalah ayooo…. Apapun kondisinya jangan pernah ada perlawanan terhadap takdir Allah…
T: kog gitu gus…
Tapi gus masalah saya… hutang saya… istri saya…
Gus Tanto: Yah emang gitu, emang kalo banyak masalah kenapa, emang klo banyak utang kenapa… , emang kalo istri minta cerai kenapa.. emang kalau anak gak lagi percaya kenapa… ya biarin aja.. lha wong itu kehendak Allah… bukankah smua hal dimuka bumi in terjadi atas kehendak dan izin Allah… ya sudah di adepin… anteeeeeeeeeeeeeeeeeeeng…. diadepin jangan lari…
Saya: tapi gus…
Gus Tanto: stttttttttttttttt……… sudah… gak usah nglawan takdir Allah….
Dijalanin saja, gak usah protes… itu cara Allah memuliaknmu jika memang Allah satu satunya tujuanmu…
Saya: Subhanallah…. iya gus iya…
Gus Tanto: Subhanallah saja belum cukup…. klo hati sudah bisa ngomong terucap lewat mulut, karena paham betul bahwa takdir Allah sedang berjalan…
Harusnya yang terucap:
Alhamdulillah… Akhirnya saya ngrasain juga punya utang banyak… resikonya paling di omelin deptcolector, dan setau saya gak ada cerita di omelin deptcolektor trus mati gitu gak ada cerita…
Alhamdulillah… Akhirnya saya ngrasain juga di hinakan orang… jadi begini rasanya dihina orang… gini rasanya gak punya harga diri… Alhamdulillah Yah…
Alhamdulillah… akhirnya ngrasain digugat cerai ama istri… yah sudah apa adanya kita sampaikan klo tidak bisa menerima kondisi kita yah sudah, mau cerai sekarang mau nanti sama saja… krn pada dasarnya istrinya tdk mau menerima kondisi kesusahan,…
Saya: Tapi gus… beraaaaaaaaatt
Gus Tanto: stttttttttttt jangan nglawan takdir Allah… saya gak pernah bilang kalau ini ringan… memang mendekatkan diri dan berjuang menjadi kekasih Allah itu bukan hal yg mudah… perlu perjuangan, perlu pengorbanan… dan yang paling berat adalah MENGORBANKAN SMUA HAL YG BERHUBUNGAN DENGAN NAFSU DAN KEINGINAN KITA… jadi ah sudah lahhhh…… itu pilihan… , mau dengan cara ini silahkan kalau ada cara lain menyelesaikan masalahmu dengan tuntas selain ke Allah, nanti tlg kasih tau saya… saya ingin tau juga….

Gus Tanto (Tanto Abdurrahman) adalah seorang entrepreneur, Ustadz, pembimbing Spiritual, bertempat tinggal di Jogja.
Silahkan ke FB : Gus Tanto (Tanto Abdurrahman)

What De Bono's says about the school...? (Apa pendapat De Bono tentang Sekolah)

What De Bono's says about the school...? (Apa pendapat De Bono tentang Sekolah)

Di sekolah setiap hari anak2 kita di ajari untuk MENGHAPAL data dan fakta bahkan di ujianpun mereka hanya sekedar memuntahkan kembali data-data dan fakta yg dihapalkan nya.  Semua rumus ilmu eksakta sekalipun merupakah HAPALAN YANG DILATIHKAN DAN LATIHAN UNTUK DI HAPALKAN.

Anak-anak yg dulu saat bersekolah mau melakukannya dan berhasil melakukannya akan di katakan sebagai anak PINTAR atau JUARA.  Sementara anak yg menolak untuk MENGHAPAL DATA DAN FAKTA INI akan di kelompokan sebagai anak GAGAL DAN BODOH.

Sementara saat berada dikehidupan nyata anak-anak kita akan di tuntut agar selalu mampu BERPIKIR, MENGANALISIS data dan fakta yg ada MENGGUNAKAN LOGIKA MEREKA untuk MENGOLAHNYA MENJADI STRATEGI DAN SOLUSI BAGI SETIAP MASALAH YG DI HADAPI, BAIK DI PERUSAHAAN ATAUPUN DIRUMAH.

Anak2 yg dulu MENOLAK UNTUK MENGHAPAL rata-rata adalah anak yg secara alamiah selalu  melakukan proses BERPIKIR LOGIKA (yg didalam kepala mereka selalu muncul pertanyaan2 seperti; mengapa aku harus melakukan ini?, untuk apa dan siapa..? apakah ada manfaatnya bagiku? dsb), sementara anak2 yg dulunya mau di minta untuk MENGHAPAL rata-rata akan segera kehilangan KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIKA DAN ANALISIS dalam kepalanya.

Itulah mengapa sering sekali terjadi Anak-anak yg dulu di anggap JUARA dan PINTAR disekolah justru menjadi orang-orang yg KURANG SUKSES DIKEHIDUPAN dan anak-anak yg di anggap GAGAL DISEKOLAH justru banyak yg SUKSES DAN MEMIMPIN DI KEHIDUPAN.

Fenomena yg jauh lebih menarik lagi adalah bahwa Anak-anak yg dulunya pintar di sekolah justru banyak menjadi para pekerja, karyawan hingga staff akhli  dari anak2 yg dulunya gagal di sekolah.

Itulah realita yg harus di ubah dari sekolah2 yg ada di negeri kita dan hampir seluruh dunia.

- Edward De Bono-
Konsultan Bisnis dan Bapak Berpikir Kreatif dari Kanada.
(Edward De Bono pernah di minta oleh Otoritas Pemerintah Kanada untuk melakukan penelitian mengenai sistem sekolah yg ada di Kanada dan Seluruh Dunia, untuk memberikan solusi kreatif terhadap permasalahan sistem pendidikan yg ada di Kanada.)

Sumber: Ayah Edy Parenting

SELALU ANTARA ENGKAU DAN TUHAN


Lalu Mengapa Kita Merasa Tidak Jenius?


Ya, Kita merasa tidak jenius karena kita seringkali beranggapan bahwa orang lain lebih hebat dari kita. Mereka dapat mengerjakan soal-soal  matematika lebih cepat dari kita. Mereka dapat mengerjakan soal yang jauh lebih sulit dari kita. Mereka dapat menghafal banyak deret angka sedangkan kita TIDAK.

Lalu pernahkah kita bertanya mengapa mereka bisa sedangkan kita tidak? Apakah strategi belajar kita sudah sama dengan mereka? Apakah lingkungan kita berbeda dengan mereka?

Ternyata memang tidak sama. Mereka ternyata mempunyai cara hidup yang lebih bisa melatih otaknya sehingga kecerdasannya mencapai titik yang optimal. Intinya, kita sebenarnya mempunyai potensi ke-Genius-an yang sama hanya saja kita belum menggunakan potensi itu. Right?

Lagi-lagi saya mengajak Anda untuk menyimak satu cerita menarik yang saya nukil dari pengalaman seorang Therapist/Konsultan Pengembangan Diri dan Insya Allah sangat bermanfaat buat Anda. Begini ceritanya.

Beberapa waktu yang lalu, saya diminta membantu anak SMA kelas 1, sebut saja Faris. Yang menurut orang tua dan sekolahnya adalah anak bermasalah. Saat pertama kali bertemu, Faris datang bersama ayahnya. Lebih tepatnya, ayah Faris membawa anaknya bertemu saya. setelah ngobrol santai beberapa saat, saya melihat apa yang sebenarnya menjadi duduk persoalan.

Yang pertama, Faris tidak mempunyai figur yang bisa menjadi idola atau panutan hidupnya sehingga ia sama sekali tidak tahu mau menjadi seperti siapa. Kedua, Faris memandang dirinya sebagai anak yang bermasalah dan gagal di sekolah karena orangtua dan sekolah menilai dirinya seperti itu. Ketiga, Faris tidak tahu apa gunanya ia sekolah. Ia tidak tahu tujuan hidupnya.

Seperti kebanyakan anak muda, penampilan Faris agak berantakan. Telinganya ditindik, baju yang dipakainya saat itu jauh dari rapi dan celana panjangnya adalah celana jean yang dibagian paha depan, kiri dan kanan, robek. Selain itu Faris datang dengan menggunakan sandal. Setelah selesai berdiskusi saya meminta Faris, untuk sesi konseling berikutnya, datang sendiri namun dengan satu syarat. Saya minta ia untuk merubah penampilannya. Bila ia tidak mau maka saya tidak akan memberikan waktu saya. Saya minta Faris untuk berpakaian rapi, pakai celana dari bahan kain bukan jean, tidak boleh ada tindik di telinganya, pakai jam tangan, ada pen di kantong bajunya, dan harus pakai sepatu.

Mengapa saya ‘memaksa’ Faris untuk melakukan hal ini? Saya ingin mengetahui seberapa besar keinginannya untuk berubah. Apakah ia bersedia membayar harga untuk itu? Apakah ia bersedia keluar dari zona kenyamanannya? Hal paling penting adalah saya ingin mengubah cara ia memandang dirinya. Dari no-body menjadi some-body. Langkah paling mudah sebelum saya membantu Faris dari dalam (mental) adalah dengan mengubah penampilan luarnya. Ini ada hubungannya dengan citra diri. Dan ini adalah bagian dari terapi yang akan saya lakukan.

Benar, saat pertemuan kedua, Faris datang sendiri dengan penampilannya yang berubah total. Saya memuji perubahan dirinya. Setelah aspek luarnya di-obok-obok, kini saya masuk ke aspek mentalnya. Sejak dari awal saya telah memandang dirinya sebagai seorang pemenang. Saya menyampaikan hal ini secara terbuka. Saya tahu ia tidak atau belum percaya pada dirinya. Dan saya juga tahu bahwa saya bisa membuat ia percaya apa yang saya katakan. Mengapa? Ingat prinsip kerja pikiran bawah sadar. Saya tahu Faris memandang saya sebagai orang yang memiliki otoritas. Jadi apa yang saya lakukan? Saya memanfaatkan pengetahuan saya tentang cara kerja pikiran, masuk ke pikiran bawah sadarnya, dan menanam bibit-bibit pikiran positif.

Faris lalu menunjukkan rapor sisipan yang baru ia terima. Hasilnya? Luar biasa. Gurunya ternyata kehabisan tinta biru sehingga ‘terpaksa’ menulis nilai ujiannya dengan tinta merah. Setelah saya amati, saya menemukan satu hal menarik. Meskipun hampir semua nilainya ‘kebakaran’ namun ada dua nilai dari dua bidang studi yang pernah mendapatkan nilai sangat tinggi, yaitu Fisika 98 dan Sosiologi 93.

Saya lalu bertanya, “Faris, jawab jujur! Nilai Fisika dan Sosiologi ini apakah benar-benar nilai yang kamu capai sendiri atau kamu nyontek?”. “Saya capai sendiri, Pak”, jawab Faris tegas. Saya tahu bahwa ini jawaban jujur dengan membaca bahasa tubuhnya.

 “Ok! Kalau begitu, jawaban kamu membenarkan keyakinan saya terhadap dirimu. Saya tahu kamu anak cerdas dan mampu. Nilai merah dirapormu itu sebenarnya bukan karena kamu tidak mampu tapi karena kamu tidak belajar. Benar seperti itu?”, Tanya saya lagi. “Benar Pak!”, jawab Faris sambil menundukkan kepala. “Faris, kalau bicara dengan saya, saya mau kamu bicara dengan kepala tegak dan menatap mata saya”, perintah saya. “Kamu tidak mau belajar karena kamu merasa bahwa sekolah sebenarnya tidak ada gunanya bagi kamu. Apa benar seperti itu pemikiranmu?”, kejar saya lagi. “Benar Pak!”, jawab Faris sambil menatap saya.

Faris selanjutnya bercerita bahwa ia telah diskors selama I minggu dan akan dikeluarkan oleh sekolah. Ia ingin pindah ke sekolah lain dan ia berjanji akan berubah bila ia telah pindah sekolah. Mendengar cerita ini saya lalu berkata, “Faris, kalau kamu mau belajar dari saya, maka yang pertama harus kamu mengerti adalah kita harus melakukan segala sesuatu dengan alasan yang benar dan dengan bangga. Jangan mau dikeluarkan. Ini sungguh memalukan. Kalau kamu dikeluarkan maka hal ini sama dengan kamu diusir karena kamu dianggap sebagai pesakitan atau criminal. Apalagi dengan nilai yang jelek. Kalau mau, kamu yang memutuskan keluar dari sekolahmu. Tapi nanti setelah naik kelas 2. Kamu pindah sekolah tapi dengan nilai rapor yang tinggi, kalau perlu kamu masuk 5 besar di kelasmu. Saat itu sekolahmu akan memohon-mohon kamu untuk tidak pindah karena akan kehilangan murid cerdas. Nah, kalau kamu pindah saat itu, kamu pindah atau keluar dengan bangga dan gagah. Kamu mengerti hal ini?”. “Ya Pak”, jawab Faris.

Selanjutnya saya berkata, “ Faris, saya melihat dirimu seperti burung elang yang mampu terbang sangat tinggi. Kamu bukan ayam. Ayam matinya karena dipotong. Elang matinya karena usia tua setelah terbang tinggi menjelajahi dunia. Kamu adalah elang, bukan ayam. Jangan pernah mau menjadi seekor ayam. Saya bersedia membantu kamu karena saya melihat kamu sebagai seekor elang. Saya hanya mau melatih elang. Saya tidak pernah mau repot dengan ayam. Tahu mengapa? Karena ayam memang nggak bisa terbang tinggi… hehe.  Kalau selama ini sekolah, guru, dan kepala sekolahmu memandang kamu seperti ayam, ini karena mereka tidak tahu siapa dirimu yang sesungguhnya. Mari kita buktikan pada mereka siapa kamu sesungguhnya. Kamu adalah seekor elang. Masuk 5 besar di kelasmu itu sangat mudah. Kamu punya kemampuan untuk itu.”

Saya melihat ia agak bingung setelah mendengar cerita saya. Jelas-jelas Faris itu manusia koq dibilang seekor elang… ^_^ (sebuah analogi, sahabat…)

Kemudian Faris berkata, “Jujur Pak, baru kali ini ada orang yang bicara seperti ini pada saya. biasanya saya hanya ditegur, dimarahi, dihukum, dan dikucilkan karena dianggap anak nakal dan membuat masalah untuk sekolah. Guru BP saya tidak pernah bicara seperti ini pada saya.”

Setelah cukup dengan ‘programming’ saya lalu memberikan gambaran akan masa depan yang bisa ia capai. Kemungkinan-kemungkinan yang bisa ia pilih dalam hidupnya. Saat itu ia mulai terlihat semangat. Ia mulai bisa melihat hubungan antara sekolah dan masa depan.

Setelah saya membantu Faris menyusun goal atau target pembelajaran. Berapa nilai yang akan dicapai untuk tiap mata pelajaran. Mengapa ia perlu mencapai target itu. Mengapa ia bisa mencapainya. Bagaimana ia mengatur dirinya dengan lebih baik sehingga waktu yang ada dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Saya lalu menjelaskan bahwa semua bidang studi yang diajarkan di sekolah sebenarnya masuk dalam 4 kategori yaitu kategori bahasa, konsep, kombinasi, dan hapalan. Yang masuk kategori bahasa misalnya pelajaran bahasa Indonesia dan Inggris. Kategori Konsep contohnya Matematika. Kategori Kombinasi contohnya, Fisika, Kimia, Akuntansi. Hapalan contohnya, Biologi, Sosiologi, dan Sejarah. Setiap kategori menuntut strategi belajar yang berbeda. Saya lalu mengajarkan cara belajar yang benar untuk masing-masing kategori.

Setelah itu saya mengajarkan strategi untuk mengerjakan ujian. Mengapa? Karena setiap tipe soal menuntut cara mengerjakan yang berbeda. Misalnya tes multiple choice, essai, menjawab singkat atau melengkapi, soal cerita dan lain-lain.

Faris berkata, “Sekolah saya nggak pernah mengajarkan seperti yang Bapak ajarkan pada saya. Saya baru tahu kalau setiap mata pelajaran menuntut strategi belajar yang berbeda.”

Faris pun pulang dengan antusiasme baru. Ia berjanji akan memberikan laporan mengenai hasil ujian yang ia capai. Dari guru les-nya saya mendapat kabar bahwa Faris telah berubah. Sikap, semangat dan cara pandangnya terhadap dirinya telah berubah. Ia lebih focus.

Apa itu GENIUS?

Apa itu GENIUS?
            Mengawali  tulisan ini, saya akan tunjukkan kepada Anda apa sih sebenarnya GENIUS itu? Kok bisa yah, yang  nilai matematikanya JEBLOK boleh ngaku-ngaku sebagai orang GENIUS? Dalam setiap kesempatan training saya sering kali menyampaikan kepada para peserta, “ANDA ini fitrahnya adalah GENIUS, adapun Anda hari ini tidak merasa jenius ya itu masalahnya! Anda tidak mau mensyukuri dan menerima fitrah tersebut!” J
            So, sadarilah bahwa Anda sesungguhnya dilahirkan sudah dalam keadaan jenius. Sebagaimana firman Allah dalam QS. At Tiin ayat 4:

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .”

            Setelah Anda menyadarinya, terimalah ini sebagai fitrah yang kemudian Anda gali, Anda Asah, Anda kembangkan hingga akhirnya Anda Expert atau Ahli dibidang yang telah Anda gali, asah dan kembangkan tersebut.  
Ironisnya, banyak dari anak-anak mulai dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi (Siswa hingga Mahasiswa) menganggap dirinya adalah ‘makhluk’ yang biasa-biasa saja. Merasa mengaku dengan keadaannya yang seperti ini, merasa tidak memiliki kelebihan ini dan itu. Jadi serasa tidak layak menyandang label ‘genius’.

Sahabat Pembelajar yang luar biasa…
            Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Jenius (genius) didefinisikan sebagai berkemampuan (berbakat) luar biasa dalam berpikir dan mencipta.
 Sementara dalam Wikipedia adalah istilah untuk menyebut seseorang dengan kapasitas mental di atas rata-rata di bidang intelektual, terutama yang ditunjukkan dalam hasil kerja yang kreatif dan orisinal. Seorang yang genius selalu menunjukkan individualitas dan imajinasi yang kuat, tidak hanya cerdas, tapi juga unik dan inovatif.
Dan jika para jenius dunia ditanya tentang apa arti jenius menurut dirinya, maka beginilah komentar mereka:
1.   Albert Einstein (Jenius dalam bidang Fisika Quantum). Jenius adalah apabila kita selalu menggunakan otak kita untuk berpikir menciptakan sesuatu yang belum pernah diciptakan oleh orang lain di dunia ini.
2.  Thomas Alfa Edison (Jenius dalam bidang Mekanika ElektrAdamka dengan 1.000 temuan yang dipatenkan). Jenius adalah 1 % Ide dan 99 % kerja keras.
3.  Steven Spielberg (Jenius dalam bidang Sinematografi, Pencipta film-film Box Office). Jenius adalah apabila Anda melakukan aktivitas yang Anda sukai dengan sepenuh jiwa.
4.     Tiger Woods (Jenius Golf Hale in One). Jenius adalah “To Love My Play”, menikmati permainanku.
5. Leonardo Da Vinci (Jenius dalam bidang Biologi, Anatomi, Astronomi, Chemist, Pengobatan, Seni Lukis, Seni Ukir, Pahat Logam, Arsitek Kota, Atlet Penunggang Kuda hingga memasak). Jenius adalah “Falling in Love with Science”.
6.   Sir Winston Churchil (Jenius bidang Leadership dan Strategi Perang). Jenius adalah tidak mengenal kata menyerah.
7.    Prof. Howard Gardner (Pakar Pendidikan dan Psikologi Harvard). Jenius adalah potensi bawaan lahir yang dimiliki oleh setiap anak, yang berhasil digali dan dikembangkan sampai tingkat maksimal oleh orang tua dan lingkungannya.
8.   Todd Siler, Kejeniusan adalah berpikir dalam cara yang belum pernah dilakukan orang. Orang jenius mampu melihat sesuatu yang luput dari penglihatan orang lain. Mereka melihat kemungkinan di antara ketidakmungkinan. Mereka bisa menjabarkan paket-paket pengetahuan yang diterimanya  dalam cara baru dan produktif.
9.  Ghaling Achmad (Penggagas Genius Revolution). Jenius adalah Apabila Anda menjadi ahli dalam satu bidang tertentu.

            Seringkali  saya bertanya tentang apa arti jenius kepada seluruh para peserta, dan hampir 99% menjawab, bahwa JENIUS adalah seseorang yang ber-IQ sangat cerdas sekitar 170 lebih. Jenius itu seseorang yang memiliki kemampuan menghitung dengan kecepatan dan ketepatan seperti kalkulator juga memiliki kekuatan daya ingat yang kuat. Ada juga yang berpikir bahwa JENIUS itu adalah apabila berhasil menguasai semua mata pelajaran di sekolah dengan nilai bagus.
            Dan ketika saya bertanya lagi, siapa sosok jenius yang Anda kenal di dunia ini? Spontan dan sangat antusias para peserta menjawab, “Albert Einsten!” saya katakan, “tepat sekali!, sekarang mohon beri saya alasan mengapa Anda menjawab AE sebagai sosok jenius di dunia ini.” Dengan argumentasinya yang panjang lebar seorang peserta berusaha memenuhi permintaan saya, lagi-lagi saya beri ucapan “Tepat sekali! Seratus buat Anda.” J
            Kemudian, saya pun bertanya lagi. “Kalau jenius itu adalah seseorang yang ber-IQ diatas 170 dan memiliki kemampuan menghitung, menghapal dengan cepat, apakah Anda masih tetap dengan jawaban Anda bahwa Albert Einstein adalah sosok Jenius? Padahal banyak lho yang IQ-nya diatas Einstein…” Hayooo jawab… J

Bersambung...