SETIDAKNYA ada TIGA hal yang kita RASAkan dalam hidup ini.
1. Penderitaan/Ketidakbahagiaan
2. Kesenangan/Kebahagiaan
3. Ketenangan/Manisnya Iman
Dan tentu saja, hidup kita bukanlah sekedar mencari KEBAHAGIAAN, apalagi mencari KETIDAKBAHAGIAAN, yup tentu saja tidak. Tapi hidup kita adalah untuk mencari KETENANGAN yang sejati, sehingga merasakan MANISNYA IMAN.
"YAA AYYATUHAN NAFSUL MUTHMAINNAH"... "Wahai JIWA yang TENANG"
IMAN adalah MUTIARA yang TAK TERLIHAT yang tak bisa ditukar dengan mutiara yang terlihat. Dan jika seorang hamba sudah berHASIL meRASAkan MANISnya IMAN, maka ia TIDAK LAGI SIBUK mengejar KEBAHAGIAAN dan tidak lagi khawatir dengan KETIDAKBAHAGIAAN. Kok bisa?
Mari kita bahas. Sahabatku, kira-kira kapankah seseorang itu MENDERITA dan kapan pula seseorang itu SENANG BAHAGIA?
Sesungguhnya seseorang itu MENDERITA karena ia TERIKAT dengan hal-hal yang TIDAK DISUKAINYA. Sahabatku, biarkanlah ada hadir beberapa hal yang tidak Anda sukai, yang penting Anda tidak terikat kepadanya, sehingga menyebabkan Anda terganggu kekhusyuan ibadah Anda dikarenakan ingat terus permasalahan Anda.
Kemudian, sesungguhnya seseorang itu SENANG BAHAGIA ketika ia TERIKAT dengan hal-hal yang DISUKAINYA. Sahabatku, tak mengapa ada hal-hal yang Anda sukai dalam hidup ini selama Anda tidak terikat kepadanya sehingga Anda terlena karenanya dan menyebabkan tidak khusyu beribadah karena teringat terus kepada hal yang mengikat Anda.
Dan kapan seseorang itu TENANG dan merasakan MANISNYA IMAN?
Sesungguhnya seseorang menjadi TENANG dan merasakan MANISNYA iman ketika ia TIDAK TERIKAT dengan hal-hal yang TIDAK DISUKAINYA dan TIDAK pula TERIKAT dengan hal-hal yang DISUKAINYA. Tapi ia HANYA TERIKAT kepada ALLAH SWT beserta apa pun yang diperintahkanNya dan apa pun yang dilarangNya. Nah inilah seorang hamba yang tidak hanya meyakini ayat : ALLAAHU AHAD, tapi juga sudah sampai kepada tahap meyakini ayat: ALLAHUSH SHOMAD.
Itu sebabnya Rosulullah saw pernah bersabda :
“Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang berIMAN, karena SEGALA URUSANnya adalah BAIK baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat KECUALI HANYA pada orang MUKMIN (Ber-IMAN); yaitu jika ia mendapatkan keBAHAGIAan, ia berSYUKUR, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang TERBAIK untuknya. Dan jika ia tertimpa MUSIBAH, ia berSABAR, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal TERBAIK bagi dirinya.” (HR. Muslim)
Nah, itu sebabnya TERBUKAlah kini sebagian fungsi dari SABAR dan SYUKUR yang terkait dengan MANISNYA IMAN. Apakah itu?
1. SABAR adalah kemampuan diri untuk meLEPASkan keTERIKATAN dari hal-hal yang TIDAK kita SUKAI dan kita berhasil KEMBALI hanya terikat kepada ALLAH saja, sehingga kita mampu merasakan MANISNYA IMAN. Itu sebabnya ALLAH berfirman bahwa "JADIkanlah SABAR dan SHOLAT sebagai penolongmu, dan hal ini sangatlah berat kecuali bagi orang-orang yang KHUSYU (yakni yang terikat hanya kepada ALLAH)". Dan itu pula sebabnya ALLAH menyuruh kita mengucapkan "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun" ketika kita terkena musibah, yang artinya "Sungguh kami milik ALLAH dan sungguh kepadaNYAlah kami akan KEMBALI". So, Sabar adalah sebuah usaha untuk mengKEMBALIkan diri kita untuk hanya TERIKAT kepada ALLAH saja...
2. SYUKUR adalah kemampuan diri untuk meLEPASkan keTERIKATAN dari hal-hal yang kita SUKAI dan kita pun kembali hanya TERIKAT kepada ALLAH saja, sehingga ditambahkanlah bagi kita kenikmatan yang sejati. Apakah kenikmatan yang sejati itu? Kenikmatan yang sejati itu adalah MANISNYA IMAN, dan bukan manisnya materi yang kita miliki. MANISNYA MATERI bukanlah KENIKMATAN SEJATI melainkan adalah KENIKMATAN RELATIF. Itulah makna sejati dari "La insyakartum la aziidan nakum" yang artinya "Sungguh jika kamu berSYUKUR, pasti AKU TAMBAHKAN bagimu".
Yup, apakah yang ditambahkan ALLAH bagi hamba yang bersyukur? Sip, Betul sekali, yang ditambahkan oleh ALLAH kepada mereka adalah MANISNYA IMAN, bukan sekedar manisnya materi sebagaimana yang banyak dipahami oleh sebagian dari kita selama ini. Sebab, jika yang dimaksud adalah peNAMBAHAN dari sisi materi, maka akan berbahaya maknanya jika ada seorang suami yang "bersyukur karena telah memiliki SEORANG istri yang cantik". Nah, menurut Anda, Kira-kira apakah yang ditambahkan baginya? Apakah ditambah lagi istrinya ataukah ditambahkan ketenangan beriman bersama istrinya yang sekarang?
3. Dengan demikian, jika Anda membiasakan diri MELEPASKAN diri dari KETERIKATAN terhadap hal-hal yang Anda sukai, maka ALLAH SWT akan mempermudah ANDA atau akan membantu Anda untuk berhasil MELEPASKAN diri dari KETERIKATAN terhadap hal-hal yang tidak Anda sukai. Inilah sebuah keseimbangan, sehingga Anda pun tetap nyaman istiqomah berada di "Ruang Tenang" bersama-Nya, dalam kondisi apa pun, sesenang dan sesusah apa pun. Insya ALLAH.
Wallahu 'alam bish-showab
KZ
0 Komentar