Perusahaan Harus Terapkan Social Learning


Berbeda dengan generasi lama yang cenderung lebih suka menyimpan pengetahuan untuk dirinya sendiri, generasi Y mempunyai mindset untuk selalu ingin berbagi (sharing). Generasi yang sangat akrab dengan teknologi ini juga ingin belajar dengan cara yang lain, tidak sama dengan generasi sebelumnya. Bagi mereka belajar bisa didapat dari berbagai sumber, dan terutama dalam konteks sosial. Karena itulah, perusahaan harus menerapkan social learning untuk menyelaraskan dengan budaya sharing tersebut.
Demikian disampaikan Didik Sunardi, Chief Business Development Officer pada Mitra Integrasi Komputindo (MIK) dalam acara eLearning Executive Forum yang diselenggarakan di Hotel Le Meredien Jakarta, hari ini.
“Social Learning berarti seseorang bisa belajar dari berbagai sumber. Generasi Y sudah terbiasa sharing di social media sehingga perusahaan juga perlu membuat semacam blog, Wikipedia, bahkan Facebook internal,” ujar Didik.
Dengan kemudahan akses pada berbagai informasi, generasi saat ini sudah terbiasa mencari sendiri dan menyimpan pengetahuan yang menurut mereka berguna, seperti dari blog, video, podcast, dan sebagainya.
Sebuah Learning Management System (LMS) yang baik seharusnya bersifat sosial, mendorong partisipasi serta kolaborasi. Perbedaan utama elearning model baru dengan conventional learning adalah conventional learning terpusat pada instruktur, sementara elearning model baru terpusat pada learner.
Didik juga menambahkan kepada generasi lama, jangan takut untuk belajar pada anak-anak muda, para technology wizard.
You don’t have to be an expert in technology, but you know how to adapt to this,” pungkasnya.

Hamba Allah yang saat ini sedang tertarik mempelajari bidang keilmuan Digital Entrepreneurship. Do'akan ya, semoga Allah ridho.

Previous
Next Post »
0 Komentar